Pengertian Urutan Pembakaran (Firing Order)
Pengertian Urutan Pembakaran
Urutan pembakaran adalah salah satu faktor penting dalam menentukan kinerja mesin. Konsep ini berkaitan dengan proses pembakaran bahan bakar pada mesin dan sangat penting untuk dipahami untuk menjamin kinerja mesin yang optimal.
Tujuan dari pembuatan artikel ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang pengertian urutan pembakaran, cara menentukan urutan pembakaran, pentingnya urutan pembakaran yang benar, dan membahas seluruh aspek yang berkaitan dengan urutan pembakaran.
Definisi Urutan Pembakaran
Urutan pembakaran adalah tata urutan saat proses pembakaran bahan bakar pada mesin terjadi. Ini merupakan urutan waktu saat spark plug (busi) membakar bahan bakar di setiap silinder mesin.
Pada mesin diesel
urutan pembakaran sesuai dengan urutan dimana bahan bakar disuntikkan atau diinjeksi
kan ke setiap silinder. Dimana dalam satu siklus mesin diesel 4 langkah terjadi
dalam dua putaran poros engkol (7200).
Fungsi Urutan Pembakaran
Fungsi dari urutan pembakaran adalah untuk memastikan bahwa mesin beroperasi dengan efisiensi dan performa yang optimal. Urutan pembakaran yang benar memastikan bahwa bahan bakar terbakar dengan tepat pada saat yang tepat, sehingga menghasilkan tenaga dan torsi maksimal.
Jenis Urutan Pembakaran
Ada beberapa jenis urutan pembakaran yang berbeda, tergantung pada jumlah silinder pada mesin. Urutan pembakaran yang umum digunakan adalah 1-3-4-2 pada mesin 4-silinder, dan 1-5-3-6-2-4 pada mesin 6-silinder. Urutan pembakaran yang berbeda juga dapat digunakan pada mesin dengan konfigurasi silinder yang berbeda, seperti mesin V-6 atau V-8.
Urutan pembakaran (firing order) yang tidak tepat dapat
mempengaruhi getaran, suara, dan kerataan keluaran daya dari mesin tersebut.
Maka agar diperoleh pendistribusian daya yang seimbang, dan suara yang halus
pada mesin tersebut. Perlu dipahami urutan pembakaran (firing order) setiap jenis-jenis mesin. Untuk mengetahui bagaimana
dasar perhitungan F.O pada mesin diesel, menggunakan rumus dibawah ini.
Baca juga: Aliran Oli pada Sistem Pelumasan Mesin
Internal pembakaran : jarak pembakaran satu silinder dengan silinder berikutnya.
Satu siklus : untuk mesin diesel 4 langkah = 7200
: untuk
mesin diesel 2 langkah = 3600
Jumlah
silinder : banyaknya silinder
pada mesin
Maka
di dapat internal pembakaran sebesar 1800, jika di gambar pada
sebuah lingkaran penuh. Terlihat seperti gambar 1.1 dibawah ini:
Gambar 1.1 Urutan Firing Order Dalam Bentuk Lingkaran |
Tabel 1.1 Firing Order empat
silinder
TOP SILINDER
PISTON |
OVERLAP |
1 |
4 |
3 |
2 |
4 |
1 |
2 |
3 |
Memiliki urutan pembakaran (Firing Order) FO = 1-3-4-2. Dengan FO
tersebut maka dapat diketahui bentuk poros engkol (crankshaft) seperti gambar 1.2 dibawah ini:
Gambar 1.2 Bentuk Crankshaft Mesin Diesel 4 Langkah |
Urutan Pembakaran Mesin Diesel 4 Langkah 6 Silinder (Inline)
Lingkaran penuh pada gambar 1.3 dibawah
ini, mewakili poros engkol / crankshaft. Tanda set katup ditempatkan
secara geometris sesuai dengan jurnal batang penghubung. Jurnal dan tanda
diberi jarak 120°. Jarak ini menjelaskan hubungan antara derajat sudut engkol
dan lokasi perjalanan piston.
Gambar 1.3 Lingkaran Penuh Jurnal Batang Penghubung dan Tanda diberi Jarak 1200 |
Gambar 1.4 Gerakan Piston ke Atas dan ke Bawah |
Gambar 1.5 Siklus Injeksi Bahan Bakar Penuh |
Mesin diesel 4 langkah 6 silinder (inline) memiliki urutan pembakaran (Firing Order) FO = 1-5-3-6-2-4. Dengan FO tersebut maka dapat diketahui bentuk poros engkol (crankshaft). Untuk mengetahui bagaimana dasar perhitungan F.O pada mesin diesel, menggunakan rumus.
Maka didapat internal pembakaran sebesar 1200, jika di gambar pada sebuah lingkaran penuh. Terlihat seperti gambar 1.6 dibawah ini:
Pada tabel 1.2 maka akan didapat firing order penyetelan katup (adjustment valve).Tabel 1. 2 Firing Order Enam
Silinder
TOP SILINDER PISTON |
OVERLAP |
INJEKTOR |
1 |
6 |
5 |
5 |
2 |
3 |
3 |
4 |
6 |
6 |
1 |
2 |
2 |
5 |
4 |
4 |
3 |
1 |
CATATAN: Untuk mengetahui kapan waktu penyetelan injector adalah saat posisi piston berada di awal kompresi, karena pada saat posisi piston berada di akhir kompresi kedua valve intake dan exhaust keadaanya tertutup. Maka bisa di artikan akhir kompresi adalah posisi silinder piston berada di posisi TOP.
Berikut
contoh pada gambar 1.7 posisi penyetelan valve dan injector, dibawah ini,
silinder piston nomor 3 berada di posisi akhir kompresi posisi TOP(waktu yang tepat untuk penyetelan valve), sedangkan
silinder piston nomor 6 berada di posisi awal kompresi (waktu yang tepat untuk
melakukan penyetelan injector).
Gambar 1.10 Posisi Penyetelan Valve dan Injektor |
Cara Menentukan Urutan Pembakaran
Metode Visual
Salah satu cara untuk menentukan urutan pembakaran adalah dengan melihat secara visual bagaimana mesin terhubung. Anda dapat melihat kabel busi dan urutan bagaimana mereka terhubung dengan silinder mesin. Dalam beberapa kasus, urutan pembakaran dapat diamati dengan melihat posisi spark plug (busi) pada blok mesin.
Metode Baca Spesifikasi Mesin
Anda juga dapat menentukan urutan pembakaran dengan membaca spesifikasi mesin dalam manual pemilik atau dokumentasi mesin. Informasi ini biasanya dapat ditemukan dalam bagian yang menjelaskan sistem pembakaran mesin.
Metode Baca Label Pada Blok Mesin
Beberapa mesin memiliki label pada blok mesin yang menunjukkan urutan pembakaran. Label ini biasanya ditempatkan pada bagian depan atau belakang blok mesin dan mencantumkan informasi tentang urutan pembakaran secara jelas. Ini adalah cara yang mudah dan efisien untuk menentukan urutan pembakaran.
Post a Comment for "Pengertian Urutan Pembakaran (Firing Order)"
Silakan berkomentar dengan sopan