Aliran Oli Pada Sistem Pelumasan Mesin
Setiap benda yang bergerak akan mengalami yang namanya gesekan, dari gesekan itu akan menciptakan panas. Pada mesin kendaraan bila gesekan tidak diredam oleh pelumasan oli, maka akan menyebabkan kerusakan pada beberapa komponen mesin.
Lalu bagian-bagian apa saja pada kendaraan yang membutuhkan pelumas? Komponen mesin kendaraan yang memerlukan pelumasan ialah:
- Sumbu engkol (crankshaft) dengan metal duduk (main bearing).
- Sumbu engkol dengan metal jalan (round bearing).
- mekanisme katup.
- Pin piston Dengan connecting rod.
- Crankshaft gear, idler gear, dan gear penggerak yang lain yang terkait.
Sebuah penggerak tentu membutuhkan pelumas supaya elemen dalam mesin tidak bersinggungan langsung. Maka akan di bahas tugas dan beserta jenis metode pelumasan.
Macam-macam sistem pelumasan pada mesin
Sebuah penggerak tentu membutuhkan pelumas supaya elemen dalam mesin tidak bersinggungan langsung. Maka akan di bahas tugas dan beserta jenis metode pelumasan seperti:
1. Bentuk metode pelumasan campur
Pada sepeda motor 2 stroke biasanya memiliki bentuk metode pelumasan campur. Prosesnya dimulai dari mencampur oli samping beserta bensin, kemudian kedua cairan tersebut digabungkan di ruang tanki bensin.
Pada gambar di atas, proses campuran bensin serta oli samping dilakukan secara manual oleh pengendara. Umumnya takaran pencampuran di gabung yakni 0,02 sampai 0,04 oli samping. Kedua cairan yang sudah digabungkan, kemudian mengalir ke karburator lalu di arahkan ke crankshaft, ring piston, pin piston, connecting rod, dinding silinder. Sebagai pelumasan.
Karakter pada metode pelumasan campur
- Mempunyai metode yang mudah.
- Penggunaan oli yang boros
- Mengeluarkan asap putih dari lubang exhaust, hingga bakal memunculkan pencemaran lingkungan.
2. Model skema pelumasan auto lube
Model skema pelumasan auto lube memiliki tanki oli samping terpisah. Skema ini lebih modern dari metode pelumasan campur.
Skema ini juga di pakai untuk sepeda motor 2 stroke. Lalu komponen apa yang mengatur suplai oli samping pada skema pelumasan auto lube. komponen sistem pelumas sepeda motor 2 tak yang berfungsi mengatur suplai oli samping adalah pompa oli. Kemudian pada sepeda motor 4 stroke. Terdapat komponen sistem pelumasan sepeda motor 4 langkah yang berfungsi sebagai pemisah kotoran oli adalah filter oli.
Dari gambar di atas, prosedur skema pelumasan auto lube berawal dari berputar nya crankshaft bersamaan dengan berputar nya pompa oli sehingga oli samping dapat terhisap. Kemudian akan melumasi crankshaft, ring piston, pin piston, connecting rod, dinding silinder.
Terbukanya katup reed valve karena ada seting dari putaran mesin (tarikan gas). Semakin tinggi tarikan gas yang telah dilaksanakan karenanya reed valve akan terbuka makin besar, sampai bensin dan oli samping akan teresap makin banyak ke ruang engkol.
Untuk karakter dari model skema auto lube sama seperti bentuk metode pelumasan campur.
3. Tipe teknik pelumasan percik
Mekanisme pelumasan percik diterapkan untuk mesin kecil dengan menggunakan katup samping. Dari cara kerjanya yang gunakan gerakan sumbu engkol untuk memercikkan oli pelumas. Sampai hanya beberapa elemen saja yang dapat dilumasi.
Dari teknisnya lakukan pelumasan yang tidak rata, karenanya mekanisme pelumasan percik tidak kembali digunakan.
4. Jenis cara pelumasan tekan
Mekanisme pelumasan tekan ini digunakan pada mesin 4 stoke, dan 2 stroke. Mekanisme ini memiliki efektifitas pelumasan yang baik dan dapat melumasi semua segi dalam mesin.
Cara kerja dari mekanisme pelumasan tekan adalah oli yang berada di bak oli di hirup oleh pompa oli. seterusnya aliran oli yang bertekanan akan di tujukan ke filter oli untuk disaring. sesudah di saring aliran oli pelumas akan di distribusikan ke setiap beberapa elemen dalam mesin.
Lantas, tahukah kalian bagaimana skema pelumasan pada mesin? Secara umum rancangan pelumasan pada mesin kapasitas kecil sebagai berikut
- Saat mesin dihidupkan, pompa oli mulai menghisap oli yang berada di bak oli.
- Oli yang akan terhisap, terlebih dulu di saring oleh strainer.
- Selanjutnya pompa oli melalui lubang output akan mengarahkan oli ke filter oli, untuk menyaring kotoran berukuran kecil yang tidak tersaring oleh strainer.
- Sesudah oli dibersihkan dari kotoran kecil, kemudian aliran oli bertekanan akan diarahkan ke tiap elemen mesin seperti Sumbu engkol (crankshaft) dengan metal duduk (main bearing), Sumbu engkol dengan metal jalan (round bearing), mekanisme katup, Pin piston dengan connecting rod, crankshaft gear, idler gear, dan gear penggerak yang lain yang terkait.
- Setelah bagian dalam mesin terlumasi oleh oli, maka aliran oli akan kembali ke bak oli melalui lubang oli yang berada di samping cylinder head.
Dari keterangan di atas, pada mesin kapasitas kecil yang tidak mempunyai thermal mesin yang tinggi, umumnya mesin itu tidak memakai elemen oil cooler sebagai mekanisme pendingin temperatur oli.
cara kerja sistem pelumas mesin diesel
mesin diesel 2 tak dan 4 tak merupakan mesin pembakaran dalam (internal combustion) yang memiliki thermal mesin yang tinggi, sehingga dalam mekanisme pelumasan nya membutuhkan komponen tambahan untuk mendinginkan suhu oli mesin tersebut.
Berdasarkan gambar di atas, maka urutan aliran oli pada system pelumasan yang benar adalah
- Bermula dari di hidupkan nya mesin bersamaan itu oil pump akan berputar.
- Seterusnya strainer akan memfiltrasi oli sebelum teresap oleh oil pump.
- Oli bertekanan yang sudah teresap oleh oil pump, akan di tujukan melalui jalur output oil pump ke oil filter. Kemudian oli akan disaring di bagian oil filter, supaya kotoran atau partikel yang mempunyai ukuran kecil yang tidak tersaring di strainer tidak terikut masuk ke mekanisme pelumasan.
- Oli yang sudah di saring oleh oil filter, kemudian oli akan ke oil cooler untuk didinginkan supaya kualitas pelumasan oli selalu terlindung dengan baik. Pada oil cooler ada dua lajur masuk untuk aliran oli, yaitu:
- Lajur Masuk Khusus: Memungkinkan aliran oli bertekanan akan diperuntukkan masuk ke lajur khusus jika kondisi oil cooler normal (tidak tersumbat). Suhu oli yang awalan nya sudah diturunkan oleh oil cooler setelah itu akan ke oil gallery. Gallery ini membagi oil bertekanan ke masing-masing elemen yang ada pada blok mesin.
- Lajur Masuk bypass: Untuk yakinkan pelumasan mesin yang berkaitan. jika oil cooler tersumbat, jalur bypass yang ada di saluran masuk oli ke pendingin, memungkinkan oli melalui pendingin dan mengalir langsung ke galeri oil dan aliran oli yang bertekanan itu mulai didistribusikan ke setiap elemen dalam block mesin.
- Bila semua elemen yang dalam mesin sudah terlumasi oleh oli. Maka setelah itu, aliran oli akan kembali ke bak oli (oil pan).
Komponen Sistem Pelumasan
Aliran oli pada sistem pelumasan mesin dapat bekerja dengan baik, tentunya didukung dari berbagai macam elemen sistem pelumasan. Sehingga jika tidak teratur dalam melakukan perawatan berkala pada sistem pelumasan, seperti mengganti filter oli, mengganti oli. Maka akan merusak elemen mesin.
Elemen-elemen Khusus Mekanisme Pelumasan
Ada lebih kurang 12 elemen khusus pada mekanisme pelumasan mesin. Selanjutnya akan diterangkan elemen-elemen mekanisme pelumasan.
1. Oil pan (Bak Oli)
Merupakan wadah buat menampung oli, untuk keperluan sistem pelumasan mesin.
2. Oil Pump (Pompa Oli)
Merupakan salah satu elemen penting dari sistem pelumasan, letak dari oil pump berbeda-beda, tergantung pada desain mesin. Pada umum nya untuk mesin diesel berkapasitas besar, menggunakan pompa oli dengan jenis gear pump. Posisi komponen tersebut berada di dalam mesin yang terhubung dengan gear crankshaft.
Langkah kerja pada oil pump adalah memanfaatkan perputaran gear crankshaft yang terhubung ke gear pompa oli. sehingga oli akan terhisap oleh oil pump. Aliran oli tersebut akan diarahkan ke oil filter.
3. Strainer (Saringan)
Strainer sebagai elemen pelumasan yang bekerja sebagai pengaman agar oli yang di hirup oleh oil pump terlebih dahulu di saring oleh strainer. Sampai kotoran tidak ikut teresap masuk ke lubang oil pump, dan meminimalisir kerusakan pada part oil pump.
4. Housing Oil Filter (Rumah Filter Oli)
Housing oil filter (Rumah Filter Oli) secara umum untuk tempat memasang oil filter. Letak atau status nya ada di sisi kanan mesin. Dalam housing filter biasa nya ada bypass valve yang berperanan sebagai pengaman bila oil filter tersumbat karena telat mengganti oli. Karena itu menyebabkan penekanan oli di bagian oil pump dan filter semakin bertambah sampai jika tekanannya melalui batas optimal (>2,1 bar, 30 psi), bypass valve akan terbuka dan akan mengarahkan aliran oli langsung ke elemen mesin tanpa di saring terlebih dahulu oleh oil filter.
Pada aktualnya setiap mesin memiliki penekanan oli, desain housing filter, dan bypass valve yang lain sampai seharusnya membaca shop manual setiap mesin.
5. Oil Filter (Saringan Oli)
Oil filter sebagai elemen pelumasan yang berperanan sebagai pengaman untuk menjaga kebersihan oli dari kotor sebelum oli itu melumasi elemen mesin.
6. Oil Cooler (Pendingin Oli)
Supaya kualitas oli pelumasan selalu terlindung dengan baik, dan menjaga kekuatan oil film. Biasanya pada mesin besar atau mesin diesel yang memiliki penekanan, dan panas yang tinggi, betul-betul di perlukan nya oil cooler sebagai mekanisme pendinginan oli.
Cara kerja dari oil cooler adalah saat oli dengan suhu panas diteruskan ke oil cooler, karenanya oil cooler harus mampu turunkan panas yang ada di oli. maka pelumasan oli harus dijaga dalam batas suhu yang tepat.
Jika oli terlalu panas, oli tidak dapat menyangga beban bantalan. Menyebabkan, penekanan oli bisa turun di bawah batas yang dapat diterima dan pada akhirnya pemakaian oli jadi terlampau berlebihan karena oli cepat berkurang.
oli yang menyerap banyak panas, dan panas ini harus dihilangkan (dikurangkan) oleh oil cooler, karenanya media pendinginan pada oil cooler menggunakan water (air) pendingin disirkulasi kan melalui rumah oil cooler yang memutari dasar pendingin oli (element oil cooler).
7. Relief Valve
komponen sistem pelumasan yang berfungsi untuk mengatur tekanan oli agar tidak terlalu tinggi adalah Relief valve sebagai elemen pengaman yang berperanan untuk mengatur / menjaga penekanan oli yang di menghasilkan dari putaran oil pump agar tetap stabil.
Cara kerja dari relief valve secara umum adalah saat putaran mesin mulai semakin bertambah (full speed) bersamaan itu penekanan oli ikut semakin bertambah, karena putaran mesin berbanding lurus dengan putaran oil pump.
Dengan pertambahan penekanan oli sampai melalui batas maksimal yang telah di tentukan, karenanya penekanan oli itu akan mampu gerakkan spring yang berada di relief valve sampai relief valve perlahan-lahan akan terbuka, dengan terbukanya relief valve beberapa aliran oli akan kembali ke oil pan (bak oli), dan spring relief valve mulai menutup kembali jika penekanan oli kembali normal.
Secara umum relief valve dapat terbuka / terdorong dengan nilai penekanan oli ± 50-80 psi. Tapi pada realitanya setiap type mesin memiliki penekanan relief valve yang lain, karenanya semestinya membaca shop manual mesin untuk mendapat nilai penekanan relief valve.
8. Back-Up Valve / Safety Valve / Regulator Valve (Katup Kembali / Katup Pengaman)
Back up valve / Safety valve termaksud elemen pengaman dalam mekanisme pelumasan. Peranan dari elemen ini untuk melepaskan penekanan oli yang terlalu berlebih. Sampai oli dapat ditujukan balik lagi ke oil pan. Biasanya pada kasus ini jika penekanan oli yang melalui batas optimal disebabkan dari rusaknya relief valve.
Status / penempatan back up valve / safety valve umumnya berada di bawah mesin tepatnya dalam oil pan, dan back up valve / safety valve dapat bekerja jika penekanan oli sampai 125 psi.
Tetapi realitanya penempatan elemen ini, dan nilai penekanan oli untuk membuka back up valve / safety valve pada setiap mesin akan berlainan. Betul-betul di sarankan untuk kenali nilai-nilai itu di shop manual mesin.
9. Oil Pressure Sensor (Signal Penekanan Oli)
Oil pressure sensor adalah sebuah signal penekanan oli. Peranan dari elemen ini untuk kenali kondisi penekanan oli pada mekanisme pelumasan mesin.
Tekanan oli pada sistem pelumasan mesin pada umumnya adalah berkisaran antara 55-80 psi dengan kecepatan putaran mesin 1800 rpm, jika putaran rendah (idle) minimal penekanan oli nya berkisaran 25 psi.
Tetapi biasanya nilai penekanan oli setiap mesin akan berbeda. 1x kembali saya merekomendasikan melihat shop manual mesin untuk kenali nilai penekanan oli.
10. Oil gallery
Oil gallery dibikin berupa berlubang peranan dari oil gallery sebagai tempat jalurnya oli untuk pelumasan elemen segi dalam mesin.
Lubang ini berada di blok mesin, dan di silinder head. Dari lubang ini aliran oli di bidik ke setiap beberapa elemen dalam mesin yang memerlukan pemulasan.
11. Oil jet
sistem pelumasan pada piston engine adalah Oil jet termaksud dalam elemen pelumasan yang berperanan untuk mengolesi segi bawah dinding silinder (liner). Elemen oil jet ini ada pada blok mesin, lebih tepatnya berada di bawah dinding silinder (liner).
12. Crankcase breather
Crankcase breather sebagai saluran pernafasan mesin, atau umumnya sering disebutkan sebagai perputaran udara yang biasanya berada di atas mesin. Peranan dari elemen ini untuk menjaga penekanan dalam blok mesin selalu stabil, dengan cara buang gas pembakaran yang ada pada blok mesin.
Begitu dulu penjelasannya mengenai aliran oli pada sistem pelumasan mesin. semoga informasi ini dapat berguna buat kamu semua. Begitu dan terima kasih.
Post a Comment for " Aliran Oli Pada Sistem Pelumasan Mesin"
Silakan berkomentar dengan sopan