POMPA INJEKSI DISTRIBUTOR (TAHAPAN PENEKANAN TINGGI)

POMPA INJEKSI DISTRIBUTOR (TAHAPAN PENEKAN TINGGI)

Pompa injeksi distributor (tahapan penekanan tinggi) ialah tahapan dari pompa injeksi bahan bakar yang tekan bahan bakar dengan penekanan tinggi ke tingkat yang dibutuhkan untuk injeksi dan membagikan bahan bakar ini ke tiap silinder mesin sesuai posisi pembakaran mesin yang telah di tetapkan. Bahan bakar mengucur lewat katup pengiriman/delivery valve serta pipa aliran bertekanan tinggi ke rakitan nosel, di mana nosel menyuntikkan nya ke ruangan pembakaran mesin.

Beberapa komponen Pompa injeksi distributor tahapan penekanan tinggi terbagi dalam:

  1. Penggerak plunger distributor (Distributor plunger drive)
  2. Pelat cam (Cam plates)
  3. Badan distributor (Distributor body)
  4. katup pengiriman (Delivery valve)

Penggerak plunger distributor (Distributor plunger drive)

Rakitan transfer daya (perputaran mesin) mentransmisikan pergerakan perputaran dari poros input (Gambar.1, Pos. 1) ke cam plate (6), dan ke plunger distributor (10). Pada proses, claw yang ada di poros input dan plat cam berperan untuk menyambungkan yoke (3).

Pergerakan poros di lanjutkan oleh pergerakan pada plat cam (6), cam tekan roller pada roller ring (5). Pada design nya Plat cam mempunyai lobus/cam/nok/ (4) sebanyak silinder di mesin, lobus ini menyatukan dua pergerakan yakni perputaran kutub input dengan skema gerak bolak-balik (keseluruhan stroke 2.2...3.5 mm, bergantung pada versi pompa). Mengakibatkan plunger bisa bergerak mundur-maju, dan berputar-putar secara bertepatan. Penapang plunger distributor (10) berada di plat cam, di mana tempatnya dipertahankan oleh baut stud. Diameter plunger sekitar dari 8...12 mm, bergantung dalam jumlah bahan bakar yang diinjeksi kan yang diinginkan.

Sirkuit tekanan tinggi di ruang bagian dalam pompa injeksi distributor
Gambar 1. Sirkuit tekanan tinggi di ruang bagian dalam pompa injeksi distributor 

Cams (4), dan cam plate menggerakkan plunger ke status top dead center (TDC). Dua pegas balik plunger / plunger return spring yang ditata secara simetris (Gambar. 2, Pos. 13) menggerakkan plunger kembali lagi ke Bottom Dead Center (BDC). Di satu ujung, pegas ini bertopang pada tubuh distributor (15), sementara itu gaya dari ujung yang lain ditransfer ke plunger distributor (10) lewat kopling pegas / Spring-loaded cross brace (11). Pegas balik plunger / plunger return spring menahan cam plate (7) terlepas dari roller, dan roller ring (5) sebagai tanggapan pada tingkat akselerasi yang tinggi. Ketinggian pegas balik plunger disamakan secara tepat untuk menahan plunger miring di tubuh distributor.

Perakitan pompa dengan kepala distributor
Gambar 2. Perakitan pompa dengan kepala distributor

Plat cam dan penampilan cam

Jumlah cams dan roller ditetapkan oleh jumlah silinder di mesin dan penekanan injeksi yang dibutuhkan (Gbr. 3). Penampilan cams memengaruhi penekanan injeksi dan durasi waktu injeksi potensial maksimal.

Berbagai kombinasi roller dan cam
Gambar 3. Berbagai kombinasi roller dan cam

Di sini persyaratan khusus ialah cam pitch dan kecepatan stroke. Keadaan injeksi harus disamakan dengan komposisi ruangan bakar dan proses pembakaran mesin (DI atau IDI). Ini tercermin dalam design plate cam, yang dihitung secara eksklusif untuk tiap tipe mesin. Plat cam berperan sebagai elemen khusus dalam tipe pompa yang ditetapkan. Berikut penyebabnya kenapa plat cam di beberapa tipe VE, tipe injeksi tidak bisa sama-sama dipertukarkan.

Badan distributor

Plunger (5) dan plunger barel (2) dengan tepat terpasangkan (rakitan tersusun) di tubuh distributor (Gambar. 4, Pos. 3) yang di pasang di rumah pompa. Kontrol collar (1) sebagai sisi dari rakitan yang disamakan dengan plunger.

Perakitan komponen kepala distributor
Gambar 4. Perakitan komponen kepala distributor

Ini memungkinkannya elemen memberi segel yang handal pada penekanan yang tinggi sekali. Di saat yang serupa, sedikit kehilangan penekanan bukan hanya tidak bisa dijauhi tapi juga diharapkan untuk sumber pelumasan untuk plunger. Toleran bolak-balik yang pas dalam rakitan ini memiliki arti jika semua group distributor harus ditukar sebagai satu unit; tidak ada usaha yang bisa dilaksanakan untuk menukar plunger, tubuh distributor, atau kontrol collar sebagai elemen individu. terpasang di tubuh distributor ialah katup penutup / shutoff valve yang dioperasionalkan dengan solenoid (ELAB) (tidak dipertunjukkan dalam contoh ini) yang dipakai untuk memutuskan supply bahan bakar bersama dengan skrup tutup (4) dengan skrup sirkulasi / vent screw (6) dan katup pengiriman / delivery valve (7).

Pengukur bahan bakar / Fuel metering

Rakitan kepala distributor hasilkan penekanan yang dibutuhkan untuk injeksi. Ini membagikan bahan bakar ke beragam silinder mesin. Proses aktif ini berkorelasi dengan beberapa tahap berbeda dari langkah pendorong, yang disebutkan tahap pengiriman. Tahap langkah plunger sama seperti yang digambarkan pada (Gambar 6) memperlihatkan proses pengukur bahan bakar untuk satu silinder. Walau pergerakan plunger ialah horizontal (sama dalam pompa injeksi bahan bakar in-line), masih tetap perjalanannya masih dikatakan sebagai titik mati atas dan bawah (TDC dan BDC). Pada mesin empat silinder, plunger berputar-putar seperempat perputaran sepanjang tahap pengiriman, dan seperenam perputaran ada pada mesin enam silinder.

Fase stroke pada pompa injeksi distributor helix dan port-controlled
Gambar 6. Fase stroke pada pompa injeksi distributor helix dan port-controlled

1. Hisap / Suction (6a)

Saat plunger bergerak dari titik mati atas ke bawah, bahan bakar mengalir dari ruangan pompa dan lewat aliran masuk terbuka (2) ke ruangan pendorong (6) di atas plunger. Ruangan pendorong disebutkan ruangan komponen.

Fase Hisap / Suction pada pompa injeksi distributor
Gambar 6a. Fase Hisap / Suction pada pompa injeksi distributor

2. Pra-langkah / Prestroke (pilihan, 6b)

Saat plunyer berputar-putar, plunyer tutup aliran masuk di ujung bottom dead center (BDC) dari rentang perjalanannya dan buka slots distributor (8) untuk memberi pelepasan detil.

Sesudah capai bottom dead center (BDC), plunger balik arah dan bergerak kembali ke arah top dead center (TDC). Bahan bakar mengucur kembali lagi ke ruangan dalam pompa lewat slots (7) pada bagian depan plunger. Langkah awal ini menunda suplai dan pengiriman bahan bakar sampai pada cam plate capai titik yang diikuti dengan peningkatan yang lebih tinggi. Hasilnya ialah kenaikan penekanan injeksi yang bisa lebih cepat untuk tingkatkan performa mesin dan turunkan emisi.

Fase Pra langkah / Prestroke pada pompa injeksi distributor
Gambar 6b. Fase Pra langkah / Prestroke pada pompa injeksi distributor

3. Pengiriman bahan bakar / Fuel delivery (langkah efektif / efekive stroke, 6c)

Plunger terus bergerak ke arah TDC, menutup bagian pre-stroke. pada proses, Bahan bakar tertutup saat ini dikompresi. Ini mengalir melalui slots distributor (8) ke katup pengiriman di salah satu port pengiriman (9). Port terbuka dan bahan bakar didorong lewat aliran bertekanan tinggi ke nosel dan rakitan dudukan.

Fase langkah efektif pada pompa injeksi distributor
Gambar 6c. Fase langkah efektif pada pompa injeksi distributor

4. Stroke sisa / Residual stroke (6d)

Tahap langkah efektif usai saat di sisi lajur kontrol (11) pada plunger capai heliks kerah kontrol / kontrol passage (10). Ini memungkinkannya bahan bakar untuk keluar ke ruangan dalam pompa, turunkan penekanan di ruangan komponen. Ini berakhir proses pengiriman. Tidak ada bahan bakar selanjutnya yang dikirimkan ke nozzle (akhir pengiriman). Katup pengiriman menutup aliran bertekanan tinggi.

Bahan bakar mengucur lewat ikatan ke sisi dalam pompa sepanjang plunger terus bergerak ke arah TDC. aliran masuk sisi dibuka sekali lagi dalam tahap ini. Proses governor atau actuator bisa geser kontrol collar untuk memvariasikan akhir pengiriman dan memodulasi/perubahan jumlah bahan bakar yang di injeksi kan.

Fase Stroke sisa pada pompa injeksi distributor
Gambar 6d. Fase Stroke sisa pada pompa injeksi distributor

Slots ruangan pengisian (Precharge slot)

Sepanjang pengurangan / depressurization penekanan cepat di akhir pengiriman, dampak venturi (gelembung udara) tercampur dengan bahan bakar yang masih ada di tempat di antara katup pengiriman dan plunger. Pada kecepatan perputaran tinggi dalam jumlah pengiriman yang signifikan, tempat ini ditutup saat sebelum bahan bakar yang cukup mengucur kembali. Mengakibatkan, penekanan di tempat ini lebih rendah dibanding di ruangan dalam pompa.

Slots harus diisi ulang saat sebelum injeksi bahan bakar berikutnya. Ini kurangi jumlah pengiriman. Slots ruang pengisian (Gbr.7, Pos. 2) menyambungkan ruangan dalam pompa ke tempat di antara katup pengantar / delivery valve dan plunger. Bahan bakar selalu mengucur lewat pelepasan (discharge) yang bersimpangan dengan pelepasan yang dikendalikan untuk menyalurkan bahan bakar.

Plunger distributor dengan alur precharge (ruang pengisian)
Gambar 7. Plunger distributor dengan alur precharge (ruang pengisian)

katup pengiriman (Delivery valve)

Katup pengiriman / delivery valve menutup aliran bertekanan tinggi ke pompa pada periode di antara tahap suplai bahan bakar. Ini menutup aliran bertekanan tinggi dari kepala distributor. Katup pengiriman / delivery valve (Gambar. 8) ialah katup geser. Penekanan tinggi yang dibuat sepanjang pengiriman mengangkat plunger katup (2) dari dudukannya. Jalur vertikal (8) berakhir di jalur cincin (6) membawa bahan bakar lewat pemegang katup pengiriman (4), aliran penekanan tinggi, dan pemegang nosel ke nosel. Di akhir pengiriman, penekanan di ruangan plunger di atas plunger dan di aliran bertekanan tinggi turun ke tingkat yang ada di ruangan sisi dalam pompa.

Katup pegas (3) dan penekanan statis pada aliran bertekanan tinggi mendorong penggerak katup kembali lagi ke dudukan nya. Tetapi peranan lain dari katup pengiriman untuk kurangi penekanan injeksi dari aliran injeksi sesudah tahap pengiriman usai, dengan tingkatkan volume yang ditetapkan pada sisi garis. Peranan ini dikeluarkan oleh piston retraksi (7) yang tutup katup saat sebelum valve plunger (2) mencapai dudukannya. Pelepasan penekanan ini memberi pemberhentian pelepasan bahan bakar yang dikalibrasi dengan tepat lewat nosel di akhir proses injeksi. Ini menyetabilkan penekanan di aliran bertekanan tinggi antara proses injeksi untuk menyeimbangi perubahan jumlah bahan bakar yang disuntikkan.

Delivery valve
Gambar 8. Delivery valve

1. Delivery valve / Katup pengiriman dengan kontrol torsi

Skema tanggapan aktif yang berkaitan dengan proses pengiriman penekanan tinggi di pompa injeksi bahan bakar mengakibatkan saluran bertambah sebagai peranan dari kecepatan putar. Tetapi, mesin memerlukan semakin sedikit bahan bakar pada kecepatan tinggi. Kontrol torsi positif yang sanggup kurangi pergerakan saluran karena kenaikan kecepatan perputaran dibutuhkan dalam beberapa program, Peranan ini umumnya digerakkan oleh gubernur.

Opsi yang lain ada pada unit yang direncanakan untuk penekanan injeksi rendah ialah memakai katup kontrol penekanan / pressure control valve untuk peranan ini, katup kontrol penekanan dengan peranan kontrol torsi mempunyai collar kontrol torsi (2) yang berdekatan dengan piston retraksi (Gambar. 9, Pos.1) dengan satu atau dua ceruk yang dipoles specially ground (3), sesuai syarat khusus. Pembukaan terbatas yang dibuat kurangi pengiriman jumlah pada rpm tinggi. Lubang potong dengan permukaan rata di kontrol collar, yang direncanakan khusus untuk program mesin individu, dapat memberi tingkat kontrol torsi yang terbatas.

Plunger katup pengiriman dengan kontrol torsi
Gambar 9. Plunger katup pengiriman dengan kontrol torsi

2. Katup pengangkutan dengan pembatasan aliran balik

Pelepasan penekanan yang pas dibutuhkan di akhir proses injeksi hingga hasilkan gelombang penekanan. Ini tercermin oleh katup pengiriman / delivery valve. Pada penekanan injeksi tinggi, gelombang ini berpotensi untuk kembali membuka jarum nosel atau memunculkan tahapan penekanan negatif (penekanan balik) pada aliran pipa bertekanan tinggi. Proses ini mengakibatkan tetesan (dribble) saat injeksi, dengan resiko negatif pada karakter emisi dan/atau kavitasi (gelembung udara) dan keausan pada aliran bertekanan tinggi atau pada nosel.

Refleksi beresiko dihambat oleh pembatasan terkalibrasi yang terpasang pada bagian hilir dari delivery valve, di mana hal tersebut cuman memengaruhi saluran balik. Pembatasan yang dikalibrasi ini lemahkan gelombang penekanan namun tetap lumayan kecil untuk memungkinkannya perawatan penekanan statis di antara kejadian injeksi.

Pembatasan aliran balik terbagi dalam plat katup (Gbr. 10, Pos. 4) dengan lubang throttle (3) dan pegas (2). Plat katup terangkat untuk menahan throttle melakukan dampak apa saja dalam jumlah pengiriman. Sepanjang saluran balik, plat katup menutup untuk menghalangi gelombang.

Katup pengiriman dengan pembatasan aliran balik
Gambar 10. Katup pengiriman dengan pembatasan aliran balik

3. Katup penekanan stabil

Pada mesin diesel kecepatan tinggi, pelepasan volumetrik yang diberi oleh piston retraksi dan katup pengiriman / delivery valve sering kurang cukup untuk menahan kavitasi (gelebung udara), dribble (tetesan), dan blowback gas (gas balik) dari pembakaran ke rakitan nosel dan penahan dalam semua keadaan. Pada keadaan ini, katup penekanan stabil (Gbr. 11) terpasang. Katup ini memakai katup satu arah non-balik dengan penekanan yang bisa disamakan (seperti 60 bar) untuk kurangi penekanan pada mekanisme penekanan tinggi (rakitan aliran dan nosel dan pemegang).

Katup tekanan konstan
Gambar 11. Katup tekanan konstan

Demikian artikel yang membahas pompa injeksi distributor (tahapan penekanan tinggi) mulai dari Penggerak plunger distributor (Distributor plunger drive), Pelat cam (Cam plates), Badan distributor (Distributor body), dan katup pengiriman (Delivery valve). 

mudah-mudahan info ini bisa bermanfaat untuk kamu semua terima kasih. 



Post a Comment for "POMPA INJEKSI DISTRIBUTOR (TAHAPAN PENEKANAN TINGGI)"