5 Kesalahan Umum dalam Perawatan Accu yang Perlu Anda Hindari

5 Kesalahan Umum dalam Perawatan Accu yang Perlu Anda Hindari

Merawat aki kendaraan bisa jadi hal yang terkesan mudah. Tapi, seiring waktu, gue mulai sadar bahwa ada banyak hal kecil yang sering terlewat, bahkan oleh orang yang sudah cukup familiar dengan perawatan kendaraan. Kesalahan-kesalahan ini sering kali nggak disadari, tapi efeknya bisa besar, mulai dari umur aki yang lebih pendek hingga kendaraan mogok di tengah jalan. Kalau lo nggak mau ngalamin hal-hal tersebut, yuk, kita bahas 5 kesalahan umum dalam perawatan aki yang harus lo hindari.

Mengabaikan Pengecekan Rutin

Ini mungkin kesalahan paling umum yang sering gue lihat, dan gue juga pernah ngalamin sendiri. Banyak orang (termasuk gue dulu) berpikir, selama kendaraan masih bisa nyala, berarti aki baik-baik aja. Sayangnya, itu salah besar. Aki memang nggak selalu ngasih tanda-tanda langsung kalau ada masalah, tapi kalau kita jarang cek, masalah kecil bisa jadi besar tanpa kita sadari.

Gue pernah lalai nggak ngecek kondisi air aki pada aki basah, dan akhirnya cairan elektrolitnya hampir habis. Dampaknya? Tiba-tiba mobil gue nggak bisa distarter di pagi hari. Dari pengalaman itu, gue belajar kalau pengecekan rutin itu penting banget. Jadi, selalu luangkan waktu buat cek aki setiap satu atau dua bulan sekali, terutama kalau lo pakai aki basah.

Memasang Terminal Aki yang Longgar

Gue pernah ngalamin hal yang bikin gue kebingungan di jalan. Mobil tiba-tiba mati total di tengah macet, padahal akinya baru diganti. Setelah dicek sama mekanik, ternyata masalahnya cuma terminal aki yang longgar. Ini bikin aliran listrik dari aki ke kendaraan nggak stabil.

Pemasangan terminal aki yang longgar bisa menyebabkan kendaraan sulit distarter atau bahkan mogok di tengah jalan. Pastikan saat lo memasang atau mengecek aki, terminalnya terpasang erat dan kencang. Kalau perlu, gunakan kunci pas untuk mengencangkannya, tapi jangan terlalu keras, karena bisa merusak terminalnya.

Menggunakan Air Biasa untuk Aki Basah

Ini kesalahan fatal yang sering gue temuin di bengkel-bengkel kecil, dan gue dulu juga sempat melakukannya waktu nggak ngerti-ngerti amat soal aki. Banyak orang berpikir kalau air aki yang berkurang bisa diganti pakai air biasa, misalnya air sumur atau air keran. Padahal, ini bisa merusak aki!

Air aki bukan air biasa. Cairan elektrolit dalam aki basah adalah campuran air suling dan asam sulfat. Kalau lo isi dengan air biasa yang mengandung mineral, itu bisa bikin sel-sel aki cepat rusak. Jadi, selalu pastikan lo pakai air aki yang khusus (biasanya disebut air demineralisasi) buat mengisi ulang aki basah. Ini bakal bikin umur aki lebih panjang dan mencegah kerusakan.

Overcharge Aki

Gue dulu sering mikir kalau ngecas aki lebih lama pasti bikin aki lebih terisi penuh dan tahan lama. Nyatanya, itu malah bisa bikin overcharge, dan itu buruk banget buat aki. Aki yang diisi terlalu lama atau menggunakan pengisian daya yang nggak terkontrol bisa menyebabkan panas berlebih, yang akhirnya merusak komponen di dalam aki.

Khusus buat lo yang sering nge-charge aki sendiri di rumah, pastikan lo nggak ngecas terlalu lama. Gunakan charger otomatis yang bisa berhenti sendiri saat aki sudah penuh. Kalau aki sudah terisi penuh tapi terus di-charge, itu bisa mengurangi umur pakai aki secara drastis.

Mengabaikan Tanda-Tanda Aki Lemah

Sering banget gue temuin orang yang ngebiarin tanda-tanda aki lemah begitu aja. Misalnya, saat starter mobil mulai lambat, lampu kendaraan meredup, atau suara klakson mulai melemah. Dulu, gue juga suka mikir, “Ah, masih bisa dipakai, kok.” Padahal, itu adalah tanda-tanda kalau aki udah mulai melemah dan perlu diganti atau setidaknya dicek.

Kalau lo sering ngalamin gejala-gejala seperti itu, jangan tunggu sampai aki benar-benar habis. Segera cek ke bengkel atau periksa sendiri menggunakan alat pengukur voltase. Aki yang sudah lemah biasanya menunjukkan tegangan di bawah 12,4 volt saat mesin mati. Kalau lo terus-terusan pakai aki yang lemah, itu bisa berdampak pada komponen lain, kayak alternator yang harus bekerja lebih keras untuk mengisi aki yang rusak.

Penutup

Perawatan aki sebenarnya nggak serumit yang dibayangkan, tapi sering kali orang-orang (termasuk gue dulu) mengabaikan hal-hal kecil yang bisa berakibat besar. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan umum ini, lo bisa memperpanjang umur aki dan mencegah kerusakan yang nggak perlu. Jadi, mulai sekarang, rutinlah cek kondisi aki, pastikan terminalnya kencang, gunakan air aki yang sesuai, hindari overcharge, dan perhatikan tanda-tanda aki lemah. Percaya deh, ini bakal bikin aki lo lebih awet dan kendaraan lo nggak akan sering bermasalah di jalan!


Post a Comment for " 5 Kesalahan Umum dalam Perawatan Accu yang Perlu Anda Hindari"